Selasa, 11 April 2017

TUGAS2_ETIKA BISNIS


TUGAS2_ETIKA BISNIS

PENGALAMAN POSITIF BERBELANJA ONLINE

Hak Konsumen:
1.      Atas keamanan
2.      Informasi
3.      Memilih
4.      Lingkungan

Pengalaman saya meliputi hak konsumen seperti diatas, saya ingin berbagi pengalaman saya berbelanja online disalah satu olshop di media social yaitu instagram.

Saya memesan sebuah 1 pakaian pada olshop tersebut dengan harga yang tidak begitu mahal namun saya sedikit takut barang yang sudah saya order tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada difoto tersebut. Setelah saya sudah memesan dan sudah transfer kepada si penjual. Barang pun belum kunjung datang ketampat saya. Disitu saya merasa panik, berfikiran bahwa barang tersebut tidak akan sampai kerumah saya.

Dengan demikian saya menginformasikan kepada sipenjualan bahwa orderan belum sampai. Dengan cepat si penjual merespon dengan cepat memberitahukan untuk segera menunggu.  Saya senang karna mendapat respon yang cepat dari si penjual.

Keesokan harinya barang sudah sampai ke rumah saya, tentu itu membuat saya senang. Dan sesuai dengan harapan. Beberapa hari saya menunggu hampir 5 hari  barang belum sampai membuat saya berfikiran negative terhadap berbelanja online. Namun setelah 6 hari akhirnya barangpun sampai kerumah saya.

Sejak saat itu saya tidak ragu lagi untuk berbelanja online. Dan sampai sekarang pun saya masih suka berbelanja online. Dengan hanya menunggu saya sudah mendapatkan barang yang saya inginkan.

Yang ingin berbelanja online silahka saja, tapi tetap pada situs web belanja online yang aman dan terpercaya, dan mempunyai testimony atau reting pada situs web tersebut.

TULISAN1_ETIKA BISNIS


cybercrime
SISI GELAP INDUSTRI GIM ONLINE DUNIA













Oleh Yuslianson pada 22 Okt 2016, 09:06 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang sudah lama bermain gim online pasti sudah tidak asing lagi dengan sistem jual beli barang, item, skin, hingga karakter di dalam gim.

Keinginan untuk membuat karakter lebih baik, kuat, dan beda dari pemain lainnya, merupakan salah satu tujuan dan sumber pemasukan bagi banyak pengembang dan penerbit gim menampilkan fitur ini. Namun, ternyata hal tersebut juga sudah lama menjadi target para penjahat siber.

Bagi pemain gim online yang sembrono dipastikan akan menjadi korban tindak kejahatan serangan phishing dan pembajakan akun gim, bahkan tidak sedikit pula perusahaan dan penerbit gim tersebut jadi sasaran serangan ganas, seperti DDoS dan lainnya.

Lewat laporan riset terkini yang tim Tekno Liputan6.com terima dari Trend Micro, Sabtu (22/10/2016), menjabarkan bagaimana para peretas membobol akun dan mengambil uang yang gamer miliki.
Tak hanya itu, mereka pun akan menjual hasil 'jarahan'-nya ke gamer lain, dan menggunakan uang hasil penjualan tersebut untuk mendanai operasi kejahatan siber yang tengah lakukan.

Eksploitasi Sikap Kompetitif Pemain

Siapa sih yang tidak ingin jadi pemain terbaik di dalam gim yang dia mainkan? Sikap tak ingin kalah dengan pemain lain ini dilihat sebagai kelemahan pemain gim online.

Terbukti, banyak pemain yang rela menghabiskan uang hingga sampai puluhan juta rupiah hanya untuk membeli sebuah item di dalam gim atau ditukar dengan in-game currency atau mata uang di dalam gim.

Salah satu target empuk peretas dan kejahatan siber adalah pemain gim bergenre MMORPG (massively multiplayer online role-playing game). Kenapa peretas secara spesifik menargetkan pemain gim MMORPG?

Tidak seperti gim bergenre lainnya, pemain gim bergenre MMORPG memiliki sikap daya saing yang tinggi di sesama pemain gim. Banyak dari mereka ingin tampil lebih unggul dari segi tingginya level karakter hingga sampai dengan item langka yang dimiliki.

Kesimpulan dari cybercrime mengenai Sisi Gelap Indusri Gim Online Dunia, para pemain gim bergenre MMORPG memiliki sikap daya asing yang tinggi sehingga muncul lah siber di dunia online. dengan demikian mereka akan menjual hasil jarahannya ke gamer lain, dan manggunakan uang hasil penjualan tersebut untuk mendanai operasi kejahatan siber yang tengah dilakukan.

SUMBER:
http://tekno.liputan6.com/read/2629258/sisi-gelap-industri-gim-online-dunia
Liputan6