Nama : Lailatul
Musarrofah
NPM : 15214966
Kelas : 4EA11
KOMINIKASI LISAN DAN NEGOSIASI
Komunikasi adalah sebuah cara yang
digunakan dalam menyampaikan pesan atau ransangan yang terbentuk melalui sebuah
proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki
peran dalam membuat peran, mengubah isi dan makna, merespon pesan atau rangsan
tersebut. Didalam komunikasi tersebut terdapat komunikator dan komunikan,
komunikator ialah suatu kelompok ataupun seseorang yang menyampikan gagasan,
perasaan, atau pemikirannya kepada orang lain.sedangkan arti komunikan ialah
pihak yang menjadi target atau sasaran dari suatau pesan yang dikiramkan oleh
komunikator (Effendy : 2000).
Komunikasi yang baik
adalah komunikasi yang efektif dan tepat sasaran agar terjalin komunikasi yang
efektif antara komunikator dan komunikan, berikut adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan :
Komunikasi efektif
diawali dengan penetapan kode (encoding) atau simbol agar pesan dapat diterima
serta dipahami dengan baik oleh komunikan. Decoding adalah suau kemampuan
komunikan untuk memahami suatu pesan yang diterimanya. Oleh karena itu, sangat
penting memahami komunikan guna menentukan cara penyampaian dan gaya bahasa
yang sesuai dengan mereka.

Di dalam pertemuan dan
rapat setiap peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap
peserta hendaknya:
ü
Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung
jawab.
ü
Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi
aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
ü
Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsive
namun tidak emosional.
ü
Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan
adil namun tidak kehilangan pendirian.
ü
Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya
debat serta tidak berbicara bertele-tele.

Wawancara pada
dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan ada pihak
yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan pihak lain dominan menjawab,
menjelaskan, atau memberi informasi (narasumber). Wawancara sangat penting
dalam penelitian kualitatif, karena ia merupakan sarana atau teknik pengumpulan
data/informasi. Setiap pengumpulan data kualitatif hampir selalu membutuhkan
wawancara dengan sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat,
korban dan sebagainya. Wawancara adalah salah satu teknik meliput, selain
terjun langsung ke lapangan atau tempat kejadian peristiwa dan studi literatur
atau studi kepustakaan. Etika dalam wawancara di antaranya adalah, (1) sebutkan/perkenalkan
identitas diri, (2) jelaskan tujuan wawancara, (3) datang tepat waktu,
konfirmasi bila terlambat, dan (4) menghormati permintaan responden, buat
secara tertulis. Sikap dalam wawancara yang perlu diperhatikan:
ü
Fokus pada lawan bicara.
ü
Fokus pada pembicaraan.
ü
Tidak boleh memotong pembicaraan.
ü
Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu
keras).
ü
Sabar.
ü
Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
ü
Jangan menyakiti hati responden.
ü
Hindari bahasa menggurui responden.
ü
Hindari kata-kata kasar (kotor).
ü
Bersikap ramah.
ü
Hindari sikap rakus.
ü
Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
ü
Ucapkan terima kasih.

Sebagai mana kita
sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya
seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain.
Sedangkan pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan
proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timabal balik
dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang
berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi
dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau
antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar
belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan
pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya
negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan
negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar
belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian
berusaha untuk saling menyesuaikan diri. Agar dalam berkomunikasi lebih efektif
dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui
beberapa tahap yakni:
ü
Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang
berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
ü
Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah
dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik
yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan
pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan kemungkinan
reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda katakan.
ü
Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam bahasa
lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa dipakai oleh lawan
negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan
nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
ü
Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak
lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka
seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan
balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang
ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
ü
Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan
berkomunikasi/negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu
menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik. Meskipun pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti hasil yang diharapkan
akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan semula. Yang sering terjadi justru
perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian masalah antara pemberi dan
penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan
perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenangkan
pendapatnya. Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan
maka timbul dorongan untuk menang. Keinginan untuk menang di satu sisi dengan
mengabaikan kekalahan dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu
digunakan strategi menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian
keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan
mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak
dapat tercapai.

Negosiasi adalah
sebuah transaksi dimana kedua belah pihak yang melakukan komunikasi mempunyai
hak atas hasil akhir. (oliver). Pakar lain mengatakan bahwa negosiasi adalah
proses dimana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan,
dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi
kepentingan bersama.(Casse). Sementara Stephen Kozicki mengemukakan Negosiasi
adalah sustu seni dalam mencapai persetujuan dengan
memecahkan berbagai perbedaan melalui
kreatifitas. Tujuan negosiasi adalah antara lain :
1.
Untuk menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak
2.
Untuk memenuhi harapan/keinginan kedua belah pihak
3.
Untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghidari
kerugian, atau memecahkan problem lain.
Dalam melakukan
negosiasi terdapat 6 tahapan yang penting yang harus dilakukan :
1.
Persiapan meliputi :
ü
Mengumpulkan informasi
ü
Menentukan tim negosiasi
ü
Mengusahakan lebih banyak mengenal profil pihk lawan,
tujuannya adalah menumbuhkan.
kepercayaan diri dan
kesiapan dalam melakukan negosiasi.
2.
Kontak pertama
ü
Tahap ini adalah tahap pertemuan secara langsung abtara
kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi.
ü
Tahap penilaian yang berlangsung
diantara para negosiator dan biasanya pada
tahap ini akan memunculkan kesan pertama antara kedua belah
pihak.
3.
Konfrontasi
ü
Tahap ini adalah tahap dimana
sering terjadinya adu argumentasi antara
kedua pihak terhadap segala sesuatu yang
dinegosiasikan.
ü
Pada tahap ini terdpat perbedaan
dan potensi perdebatan yang semakin memanas
dan biasanya tidak terkendali disebabkan oleh kurangnya
pengendalian emosi.
4.
Konsiliasi
Bentuk konsoliasi
adalah melakukan tawar menawar untuk memperoleh titik temu atau kesepakatan
yang betul-betul disepakati dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Seperti halnya proses tawar menawar antara penjual dan pembeli.
5.
Solusiahap
Dimana kedua belah
pihak mulai saling menerima dan memberi, atau
dimana para negosiator mulai menemukan titik kesepakatan
bagi kedua belah pihak dengan cara
mereka masing-masing dengan mengembangkan sikap
relasional yaitu sikap yang selalu
berorientasi untuk menanggung bersama dan selalu
menumbuhkan sikap saling member solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
6.
Pasca Negosiasi
Tahap ini
adalah tahap terakhir dari negosiasi yaitu
bentuk konsolidasi bagi kedua belah pihak,
apakah masing-masing pihak benar-benar memiliki komitmen atas segala yang
telah disepakati bersama.

Terdapat 2 jenis
ketrampilan bernegosiasi yaitu :
1)
Convensional skill meliputi :
-
Menggunakan pertanyaan terbuka
-
Menafsirkan atau merumuskan kembali perkataan negosiator
lawan dengan kata-kata sendiri
-
Diam setelah suatu pertanyaan dibuat oleh lawan negosiator.
-
Menyimpulkan dari waktu kewaktu, dan membuat catatan
penting selama negosiasi
-
Menyatakan perasaan dan emosi untuk meredakan ketegangan
dan membentuk rasa percaya diri.
2)
Nonconvensional skill cirri-cirinya meliputi :
-
Menunjukkan salah pengertian tentang maksud pihak lawan
dengan perumusan ulang pertanyaan dan kesimpulan yang salah.
-
Membesar-besarkan apa yang dikatakan oleh negosiator lawan
-
Menggunakan kata-kata yang over stateman seperti selalu,
tidak pernah,tidak mungkin, dll.
-
Membuat gerakan yang tak terduga, misalnya beralih ke hal
lain tanpa diduga.
-
Menghujani pihak lawan dengan
banyak pertanyaan atau bias jua terlalu
banyak informasi yang menimbulkan kebingungan.

Berikut ini adalah
tipe-tipe negosiator yang sering kali kita jumpai dalam melakukan komunikasi
bisnis :
a)
Negosiator crang yaitu hanya memikirkan bagaimana
untuk menang dalam negosiasi dan menghalalkan segala cara untuk mengalahkan
lawan.
b)
Negosiator professional yaitu orang yang
melakukan negosiasi yang mengetahui pokok permasalahan
yang akan dinegosiasikan dan juga tahu
bagaimana memperoleh apa yang diinginkan,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik, dan mengetahui banyak
tentang profil lawan negosiasi.
c)
yang Negosiator Bodoh yaitu
negosiator yang cenderung menghendaki kekalahan
untuk medua belah pihak, yang penting baginya adalah tidak
ada yang menang diantara keduanya.
d)
Negosiator Naif yaitu orang yang
melakukan negosiasi namun tidak siap, dan
tidak tahu pokok persoalan yang dinegosiasikan, cenderung
percaya begitu saja terhadap lawan, dan kalau perlu beredia meberikan apa saja
yang diminta lawan negosiator.
KOMUNIKASI DALAM TULISAN

Nilai berita digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu
tulisan diangkat menjadi berita. Semakin tinggi nilai berita yang dikandung
dalam sebuah peristiwa semakin kuat tersebut dianggkat sebagai berita. Sebaliknya,
semakin rendah nilai beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut diangkat
sebagai berita.
1.
Unsur-Unsur Berita
Sebuah berita memenuhi unsur-unsur berita yang dikenal dengan
5W+1H.
ü
What= apa yang terjadi
ü
Where= dimana hal itu
terjadi
ü
When= kapan peristiwa
itu terjadi
ü
Who= siapa yang
terlibat dalam kejadian itu
ü
Why= kenapa hal itu
terjadi
ü
How= bagaimana
peristiwa itu terjadi
2.
Struktuk naskah berita
ü
Judul berita (head)
ü
Teras berita (lead)
ü
Isi berita (body)
3.
Teknik menulis berita
ü
Fact Organizing yaitu
pengorganisasian/pengumpulan fakta oleh wartawan yang akan menulis berita.
Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, atau menggunakan data-data
tertulis.
ü
Lead Decission yaitu
penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti
gagal menulis berita.
ü
Word Selection yaitu
pemilihan kata-kata cocok untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang
runtut, jangan melompat-lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.

Persuasi merupakan
suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai
suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan
untukmenyampaikan suatu pesan di dalam suatu acara yang membuat audiens merasa
mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam menulis pesan-pesan pesuasif antara lain:
1.
Analisis audiens
2.
Mempertimbangkan perbedaan budaya
3.
Memilih pendekatan organisasional
Persuasive yang
efektif mencakup empat komponen penting:
1.
Menetapkan kredibilitas
2.
Membuat kerangka argumentasi audies
3.
Memilih daya pemikat

Korespondensi ialah
bagian dari sebuah aktifitas yang dilakukan untuk saling tukar informasi dalam
sebuah bisnis yangs sedang dijalani,pebisnis dapat dengan mudah menerima
informasi tentang sebuah bisnis dengan korespondensi ini. korespondensi adalah
kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya
baik itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi dapat
juga disebut sebagai kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang
terkait disebut dengan koresponden. Korespondensi ialah kegiatan penyampaian
pesan berupa surat antara beberapa pihak yang terkait didalamnya baik itu
mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi juga dapat disebut
sebagai aktivitas surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait disebut
dengan koresponden.
STUDI KASUS TENTANG KOMUNIKASI LISAN DAN
KOMUNIKASI TULISAN
Studi Kasus Komunikasi Lisan
Komunikasi yang disampaikan dengan
cara berpidato
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Marilah kita limpahkan
puji dan syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga kita dapat berkumpul kembali di kelas Manajemen B, Yang terhormat Ibu
Dirah selaku Dosen Bahasa Indonesia dan yang saya sayangi teman-teman Manajemen
B.
Dalam kesempatan kali
ini, saya akan menyampaikan pidato yang berjudul “Pengaruh Internet Terhadap
Kehidupan Remaja”.
Saya memilih internet
sebagai topik pidato saya, karena internet sudah menjadi fenomena nyata yang
sudah merasuki kehidupan pribadi, jurnalistik, bisnis, pendidikan,
pemerintahan, bahkan percintaan. Seperti yang kita ketahui, internet merupakan
dunia tanpa batas yang bisa diakses oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
Penggunaan internet bagi remaja bermacam-macam.
Penggunaan internet
dapat membawa pengaruh positif maupun negatif terhadap remaja. Positifnya, internet
dapat menjadi pusat informasi dalam media pembelajaran atau sebagai sarana
penunjang dalam belajar. Kita bisa mencari informasi seputar pelajaran yang
dibahas di sekolah, ataupun informasi pengetahuan umum yang tidak kita pelajari
di sekolah.
Internet juga bisa
menjadi media komunikasi remaja. Melalui jejaring sosial yang sudah beraneka
macam, kita dapat berkomunikasi dengan orang banyak yang kita kenal maupun
tidak kita kenal di belahan dunia. Dengan jejaring sosial ini, kita bisa
menambah banyak teman dan bertukar informasi. Bahkan, melalui internet, remaja
dapat mengembangkan talenta yang dimilikinya seperti membuat situs sendiri dan
mengembangkannya, membuat cerpen dan mempublikasikannya di blog, dan lain-lain.
Namun, internet juga
memiliki sisi negatif terhadap kehidupan remaja. Seperti membuat remaja menjadi
ketergantungan terhadap internet. Terkadang, remaja menyalahgunakan internet.
Mereka membuka situs yang terdapat gambar-gambar, video-video pornografi, dan
kekerasan. Padahal, hal itu sangat berpengaruh terhadap kejiwaan, moral,
kepribadian, dan konsentrasi remaja. Sisi negatif lainnya dari internet yaitu,
Net gaming dan computer addiction. Dimana remaja mengalami kecanduan terhadap
game online atau game offline yang mereka download dan instal dari internet
yang membuat mereka menjadi lupa terhadap pekerjaannya.
Contoh lainnya yaitu,
penipuan. Ini sering terjadi pada remaja yang sangat hobby berbelanja melalui
internet. Kita bisa membeli sesuatu hanya melalui internet.Kita melihat barang
yang akan kita beli, kemudian kita hanya disuruh mentransfer uang yang sejumlah
dengan harga barang tersebut melalui bank. Banyak orang yang membeli sesuatu
dari internet, dan sudah mentransfernya. Namun, barang yang dia beli tak juga
datang. Ini berarti, internet bisa menjadi motivator dan penghancur generasi
muda.
Untuk itu, marilah
kita gunakan internet dengan sebaik-baiknya demi kemajuan pribadi kita dalam
menyongsong masa depan.
Sekian Pidato yang saya sampaikan, bila ada salah-salah
kata mohon dimaafkan. Karena, manusia tidak ada yang sempurna, yang sempurna
hanya Allah Swt.
Wabillahitaufiq
walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Studi Kasus Komunikasi Tertulis
Komunikasi secara
tertulis contoh lainnya Surat Edaran
biasanya berisi
informasi yang bertujuan untuk memberitahukan pada seseorang terkait isi pada
surat tersebut, dan biasanya surat ini bersifat mendesak, ada juga yang tidak
terlalu penting buat semua orang.
Surat edaran yang sifatnya
mendesak biasanya berisi himbauan kepada masyarakat luas tentang adanya ancaman
atau bencana. Misal, banjir, gunung meletus, dsb. Surat edaran yang
bersifat mendesak ini biasanya disampaikan secara resmi oleh instansi terkait.
Okeh langsung saja, dibawah ini contoh surat edaran.
Kepada Yth.
Bpk./Ibu Guru
.........................
Di tempat
Dengan hormat ,
Salam sejahtera, semoga Bapak/Ibu selalu dalam keadaan sehat wal-afiat Menindaklanjuti program yang telah kami buat ......., dengan ini kami mengundang bapak/ibu untuk hadir pada pertemuan tersebut pada :
Hari :
Senin
Tanggal : 1 Januari 2018
Waktu :
08.00 sampai dengan selesai
Tempat : Ruangan seminar
Agenda :
-
Penyempurnaan rencana pembelajaran
-
Sharing pengalaman dalam pembelajaran
-
Persiapan menjelang ujian semester gasal
Demikian Atas
perhatian dan kehadiran bapak/ibu tepat pada waktunya, kami ucapkan terima
kasih.
REFERENSI :