Kamis, 11 Januari 2018

TUGAS 4_KOMUNIKASI BISNIS


Nama        : Lailatul Musarrofah
NPM          : 15214966
Kelas         : 4EA11

KOMINIKASI LISAN DAN NEGOSIASI

            Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau ransangan yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat peran, mengubah isi dan makna, merespon pesan atau rangsan tersebut. Didalam komunikasi tersebut terdapat komunikator dan komunikan, komunikator ialah suatu kelompok ataupun seseorang yang menyampikan gagasan, perasaan, atau pemikirannya kepada orang lain.sedangkan arti komunikan ialah pihak yang menjadi target atau sasaran dari suatau pesan yang dikiramkan oleh komunikator (Effendy : 2000).

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif dan tepat sasaran agar terjalin komunikasi yang efektif antara komunikator dan komunikan, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan :

Komunikasi efektif diawali dengan penetapan kode (encoding) atau simbol agar pesan dapat diterima serta dipahami dengan baik oleh komunikan. Decoding adalah suau kemampuan komunikan untuk memahami suatu pesan yang diterimanya. Oleh karena itu, sangat penting memahami komunikan guna menentukan cara penyampaian dan gaya bahasa yang sesuai dengan mereka.

*      Komunikasi Lisan dalam Rapat

Di dalam pertemuan dan rapat setiap peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:
ü  Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab.

ü  Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
ü  Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsive namun tidak emosional.
ü  Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
ü  Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.

*      Komunikasi Lisan dalam Wawancara

Wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan pihak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi (narasumber). Wawancara sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena ia merupakan sarana atau teknik pengumpulan data/informasi. Setiap pengumpulan data kualitatif hampir selalu membutuhkan wawancara dengan sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan sebagainya. Wawancara adalah salah satu teknik meliput, selain terjun langsung ke lapangan atau tempat kejadian peristiwa dan studi literatur atau studi kepustakaan. Etika dalam wawancara di antaranya adalah, (1) sebutkan/perkenalkan identitas diri, (2) jelaskan tujuan wawancara, (3) datang tepat waktu, konfirmasi bila terlambat, dan (4) menghormati permintaan responden, buat secara tertulis. Sikap dalam wawancara yang perlu diperhatikan:

ü  Fokus pada lawan bicara.
ü  Fokus pada pembicaraan.
ü  Tidak boleh memotong pembicaraan.
ü  Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu keras).
ü  Sabar.
ü  Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
ü  Jangan menyakiti hati responden.
ü  Hindari bahasa menggurui responden.
ü  Hindari kata-kata kasar (kotor).
ü  Bersikap ramah.
ü  Hindari sikap rakus.
ü  Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
ü  Ucapkan terima kasih.

*      Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi

Sebagai mana kita sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timabal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri. Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:

ü  Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
ü  Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan kemungkinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda katakan.
ü  Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam bahasa lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa dipakai oleh lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
ü  Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
ü  Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik. Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan semula. Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenangkan pendapatnya. Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka timbul dorongan untuk menang. Keinginan untuk menang di satu sisi dengan mengabaikan kekalahan dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu digunakan strategi menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai.

*      PROSES NEGOSIASI
Negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak yang melakukan komunikasi mempunyai hak atas hasil akhir. (oliver). Pakar lain mengatakan bahwa negosiasi adalah proses dimana   paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.(Casse). Sementara Stephen Kozicki mengemukakan Negosiasi adalah sustu seni dalam mencapai  persetujuan  dengan  memecahkan  berbagai  perbedaan  melalui  kreatifitas.  Tujuan  negosiasi  adalah antara lain :
1.      Untuk menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak
2.      Untuk memenuhi harapan/keinginan kedua belah pihak
3.      Untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghidari kerugian, atau memecahkan problem lain.
Dalam melakukan negosiasi terdapat 6 tahapan yang penting yang harus dilakukan :
1.      Persiapan meliputi :
ü  Mengumpulkan informasi
ü  Menentukan tim negosiasi
ü  Mengusahakan lebih banyak  mengenal profil pihk lawan,  tujuannya adalah  menumbuhkan.
kepercayaan diri dan kesiapan dalam melakukan negosiasi.
2.      Kontak pertama
ü  Tahap ini adalah tahap pertemuan secara langsung abtara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi.
ü  Tahap  penilaian  yang  berlangsung  diantara  para  negosiator  dan  biasanya  pada  tahap  ini  akan memunculkan kesan pertama antara kedua belah pihak.
3.      Konfrontasi
ü  Tahap  ini  adalah  tahap  dimana  sering  terjadinya  adu  argumentasi  antara  kedua  pihak  terhadap  segala sesuatu yang dinegosiasikan.
ü  Pada  tahap  ini  terdpat  perbedaan  dan  potensi  perdebatan  yang  semakin  memanas  dan  biasanya  tidak terkendali disebabkan oleh kurangnya pengendalian emosi.
4.      Konsiliasi
Bentuk konsoliasi adalah melakukan tawar menawar untuk memperoleh titik temu atau kesepakatan yang betul-betul disepakati dan  bermanfaat bagi kedua belah pihak. Seperti halnya proses tawar menawar antara penjual dan pembeli.
5.      Solusiahap
Dimana kedua belah pihak  mulai  saling  menerima dan  memberi,  atau dimana para negosiator mulai  menemukan  titik  kesepakatan  bagi  kedua  belah  pihak  dengan  cara  mereka  masing-masing  dengan mengembangkan  sikap  relasional  yaitu  sikap  yang  selalu  berorientasi  untuk  menanggung  bersama  dan selalu menumbuhkan sikap saling member solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
6.      Pasca Negosiasi
Tahap  ini  adalah  tahap  terakhir  dari  negosiasi  yaitu  bentuk  konsolidasi  bagi  kedua  belah  pihak,  apakah masing-masing pihak benar-benar memiliki komitmen atas segala yang telah disepakati bersama.

*      KETRAMPILAN BERNEGOSIASI

Terdapat 2 jenis ketrampilan bernegosiasi yaitu :
1)      Convensional skill meliputi :
-          Menggunakan pertanyaan terbuka
-          Menafsirkan atau merumuskan kembali perkataan negosiator lawan dengan kata-kata sendiri
-          Diam setelah suatu pertanyaan dibuat oleh lawan negosiator.
-          Menyimpulkan dari waktu kewaktu, dan membuat catatan penting selama negosiasi
-          Menyatakan perasaan dan emosi untuk meredakan ketegangan dan membentuk rasa percaya diri.
2)      Nonconvensional skill cirri-cirinya meliputi :
-          Menunjukkan salah pengertian tentang maksud pihak lawan dengan perumusan ulang pertanyaan dan kesimpulan yang salah.
-          Membesar-besarkan apa yang dikatakan oleh negosiator lawan
-          Menggunakan kata-kata yang over stateman seperti selalu, tidak pernah,tidak mungkin, dll.
-          Membuat gerakan yang tak terduga, misalnya beralih ke hal lain tanpa diduga.
-          Menghujani  pihak  lawan  dengan  banyak  pertanyaan  atau  bias  jua  terlalu  banyak  informasi  yang menimbulkan kebingungan.

*      TIPE NEGOSIATOR
Berikut ini adalah tipe-tipe negosiator yang sering kali kita jumpai dalam melakukan komunikasi bisnis :
a)      Negosiator crang yaitu hanya  memikirkan bagaimana untuk menang dalam negosiasi dan menghalalkan segala cara untuk mengalahkan lawan.
b)      Negosiator professional  yaitu orang  yang  melakukan  negosiasi  yang  mengetahui pokok permasalahan yang  akan  dinegosiasikan  dan  juga  tahu  bagaimana  memperoleh  apa  yang  diinginkan,  memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik, dan mengetahui banyak tentang profil lawan negosiasi.
c)       yang  Negosiator  Bodoh  yaitu  negosiator  yang  cenderung  menghendaki  kekalahan  untuk  medua  belah pihak, yang penting baginya adalah tidak ada yang menang diantara keduanya.
d)      Negosiator  Naif  yaitu  orang  yang  melakukan  negosiasi  namun  tidak  siap,  dan  tidak  tahu  pokok persoalan yang dinegosiasikan, cenderung percaya begitu saja terhadap lawan, dan kalau perlu beredia meberikan apa saja yang diminta lawan negosiator.

KOMUNIKASI DALAM TULISAN

*      Penulisan kabar atau berita
Nilai berita digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu tulisan diangkat menjadi berita. Semakin tinggi nilai berita yang dikandung dalam sebuah peristiwa semakin kuat tersebut dianggkat sebagai berita. Sebaliknya, semakin rendah nilai beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut diangkat sebagai berita.

1.      Unsur-Unsur Berita
Sebuah berita memenuhi unsur-unsur berita yang dikenal dengan 5W+1H.
ü  What= apa yang terjadi
ü  Where= dimana hal itu terjadi
ü  When= kapan peristiwa itu terjadi
ü  Who= siapa yang terlibat dalam kejadian itu
ü  Why= kenapa hal itu terjadi
ü  How= bagaimana peristiwa itu terjadi
2.      Struktuk naskah berita
ü  Judul berita (head)
ü  Teras berita (lead)
ü  Isi berita (body)
3.      Teknik menulis berita
ü  Fact Organizing yaitu pengorganisasian/pengumpulan fakta oleh wartawan yang akan menulis berita. Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, atau menggunakan data-data tertulis.
ü  Lead Decission yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita.
ü  Word Selection yaitu pemilihan kata-kata cocok untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat-lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.

*      Penulisan pesan-pesan persuasive
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untukmenyampaikan suatu pesan di dalam suatu acara yang membuat audiens merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menulis pesan-pesan pesuasif antara lain:
1.      Analisis audiens
2.      Mempertimbangkan perbedaan budaya
3.      Memilih pendekatan organisasional

Persuasive yang efektif mencakup empat komponen penting:
1.      Menetapkan kredibilitas
2.      Membuat kerangka argumentasi audies
3.      Memilih daya pemikat

*      Korespondensi ( surat-menyurat )

Korespondensi ialah bagian dari sebuah aktifitas yang dilakukan untuk saling tukar informasi dalam sebuah bisnis yangs sedang dijalani,pebisnis dapat dengan mudah menerima informasi tentang sebuah bisnis dengan korespondensi ini. korespondensi adalah kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya baik itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi dapat juga disebut sebagai kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait disebut dengan koresponden. Korespondensi ialah kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara beberapa pihak yang terkait didalamnya baik itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi juga dapat disebut sebagai aktivitas surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait disebut dengan koresponden.

STUDI KASUS TENTANG KOMUNIKASI LISAN DAN KOMUNIKASI TULISAN

Studi Kasus Komunikasi Lisan
Komunikasi yang disampaikan dengan cara berpidato

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Marilah kita limpahkan puji dan syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kita dapat berkumpul kembali di kelas Manajemen B, Yang terhormat Ibu Dirah selaku Dosen Bahasa Indonesia dan yang saya sayangi teman-teman Manajemen B.

Dalam kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato yang berjudul “Pengaruh Internet Terhadap Kehidupan Remaja”.

Saya memilih internet sebagai topik pidato saya, karena internet sudah menjadi fenomena nyata yang sudah merasuki kehidupan pribadi, jurnalistik, bisnis, pendidikan, pemerintahan, bahkan percintaan. Seperti yang kita ketahui, internet merupakan dunia tanpa batas yang bisa diakses oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Penggunaan internet bagi remaja bermacam-macam.

Penggunaan internet dapat membawa pengaruh positif maupun negatif terhadap remaja. Positifnya, internet dapat menjadi pusat informasi dalam media pembelajaran atau sebagai sarana penunjang dalam belajar. Kita bisa mencari informasi seputar pelajaran yang dibahas di sekolah, ataupun informasi pengetahuan umum yang tidak kita pelajari di sekolah.

Internet juga bisa menjadi media komunikasi remaja. Melalui jejaring sosial yang sudah beraneka macam, kita dapat berkomunikasi dengan orang banyak yang kita kenal maupun tidak kita kenal di belahan dunia. Dengan jejaring sosial ini, kita bisa menambah banyak teman dan bertukar informasi. Bahkan, melalui internet, remaja dapat mengembangkan talenta yang dimilikinya seperti membuat situs sendiri dan mengembangkannya, membuat cerpen dan mempublikasikannya di blog, dan lain-lain.

Namun, internet juga memiliki sisi negatif terhadap kehidupan remaja. Seperti membuat remaja menjadi ketergantungan terhadap internet. Terkadang, remaja menyalahgunakan internet. Mereka membuka situs yang terdapat gambar-gambar, video-video pornografi, dan kekerasan. Padahal, hal itu sangat berpengaruh terhadap kejiwaan, moral, kepribadian, dan konsentrasi remaja. Sisi negatif lainnya dari internet yaitu, Net gaming dan computer addiction. Dimana remaja mengalami kecanduan terhadap game online atau game offline yang mereka download dan instal dari internet yang membuat mereka menjadi lupa terhadap pekerjaannya.  

Contoh lainnya yaitu, penipuan. Ini sering terjadi pada remaja yang sangat hobby berbelanja melalui internet. Kita bisa membeli sesuatu hanya melalui internet.Kita melihat barang yang akan kita beli, kemudian kita hanya disuruh mentransfer uang yang sejumlah dengan harga barang tersebut melalui bank. Banyak orang yang membeli sesuatu dari internet, dan sudah mentransfernya. Namun, barang yang dia beli tak juga datang. Ini berarti, internet bisa menjadi motivator dan penghancur generasi muda.  
           
Untuk itu, marilah kita gunakan internet dengan sebaik-baiknya demi kemajuan pribadi kita dalam menyongsong masa depan.
Sekian Pidato yang saya sampaikan, bila ada salah-salah kata mohon dimaafkan. Karena, manusia tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanya Allah Swt.

Wabillahitaufiq walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Studi Kasus Komunikasi Tertulis
Komunikasi secara tertulis contoh lainnya Surat Edaran 

biasanya berisi informasi yang bertujuan untuk memberitahukan pada seseorang terkait isi pada surat tersebut, dan biasanya surat ini bersifat mendesak, ada juga yang tidak terlalu penting buat semua orang.

Surat edaran yang sifatnya mendesak biasanya berisi himbauan kepada masyarakat luas tentang adanya ancaman atau bencana. Misal, banjir, gunung meletus, dsb. Surat edaran yang bersifat mendesak ini biasanya disampaikan secara resmi oleh instansi terkait. Okeh langsung saja, dibawah ini contoh surat edaran.

Kepada Yth.
Bpk./Ibu Guru .........................
Di tempat

Dengan hormat ,

Salam sejahtera, semoga Bapak/Ibu selalu dalam keadaan sehat wal-afiat Menindaklanjuti program yang telah kami buat ......., dengan ini kami mengundang bapak/ibu untuk hadir pada pertemuan tersebut pada :

Hari                 : Senin
Tanggal           : 1 Januari 2018
Waktu             : 08.00 sampai dengan selesai
Tempat            : Ruangan seminar

Agenda :
-          Penyempurnaan rencana pembelajaran
-          Sharing pengalaman dalam pembelajaran
-          Persiapan menjelang ujian semester gasal

Demikian Atas perhatian dan kehadiran bapak/ibu tepat pada waktunya, kami ucapkan terima kasih.

REFERENSI :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar